Washington D.C. - Sesaat setelah insiden mengejutkan yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat kampanye di Ohio, kesaksian baru muncul menguak penampakan senjata yang diduga digunakan oleh pelaku penembakan. Senjata tersebut, yang kini berada dalam pengawasan pihak berwenang, menjadi sorotan tajam di tengah upaya penyelidikan yang terus berlangsung.
Menurut laporan pihak keamanan, pelaku membawa senjata semi otomatis yang diperkirakan dari jenis AR-15, salah satu model yang sering digunakan dalam aksi penembakan massal di Amerika Serikat. Foto-foto penampakan senjata tersebut yang diambil oleh petugas di tempat kejadian kini beredar luas di berbagai media.
"Kami telah mengamankan barang bukti berupa senjata api semi otomatis yang dibawa oleh pelaku. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan asal-usul senjata tersebut," ujar Kepala Kepolisian Ohio dalam sebuah konferensi pers beberapa saat setelah insiden.
Insiden ini terjadi ketika Donald Trump tengah berbicara di atas panggung, dan suara tembakan yang nyaring membuat panik seluruh area. Beruntung, berkat kecepatan respon tim pengamanan, penyerang berhasil dilumpuhkan segera setelah melepaskan beberapa tembakan.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan senjata semi otomatis dengan warna hitam yang masih tergeletak di lapangan tempat kejadian. Beberapa ahli senjata menyebut bahwa senjata seperti AR-15 memiliki daya hancur tinggi dan bisa menimbulkan banyak korban jika digunakan dalam aksi penembakan massal.
"Saat insiden berlangsung, kami melihat seseorang mencoba merangkak ke arah panggung dengan membawa sesuatu yang menyerupai selongsong panjang. Tidak lama kemudian, terdengar suara ledakan yang keras," ungkap salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kekerasan dengan senjata api di Amerika Serikat. Berbagai kalangan, baik dari politisi, aktivis, hingga masyarakat umum, kembali menyerukan pentingnya regulasi yang lebih ketat terhadap kepemilikan senjata api demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sementara itu, kondisi Donald Trump dilaporkan masih stabil dan aman, meski terlihat jelas adanya kekhawatiran dan ketegangan di wajahnya pasca insiden tersebut. Trump dijadwalkan akan melanjutkan kampanyenya setelah situasi dinyatakan benar-benar aman.
Insiden ini diharapkan dapat semakin membuka mata semua pihak akan bahaya nyata dari kepemilikan senjata api yang longgar dan urgensi untuk mengambil langkah-langkah konkret demi keselamatan publik di masa depan.